Tampilkan postingan dengan label FTS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label FTS. Tampilkan semua postingan

12/02/17

Saat Senja

Suara jangkrik mendengking-dengking tanpa jeda, seolah mereka tak pernah merasa lelah. Seirama dengan warna langit yang mulai kelam. Tapi cahaya orange yang indah tak Nampak di balik gumpalan awan. Hanya berubah gelap saja. Kegelapan yang perlahan-lahan merayap dari balik jendela kamarku dan masuk ke dalamnya tanpa permisi. Membuat mata yang tengah sibuk menari-nari di atas buku berwarna pink karangan Caryn Mirriam-Goldberg, terasa semakin berat. Pandanganku berpaling melihat seantero kamar yang meremang. Jilbab merah jambu tergeletak malas di pinggiran kasur. Laptop menyala dengan terpaksa. Mataku berdenyut-denyut, dengan segan badan ini bangkit dan menutup kain gorden, menyalakan lampu dan kembali merebah melanjutkan bacaan yang belum terampungkan.

Secawan Cinta

Aku seorang santriwati yang mencoba menggebrak garis batas cinta. Bermain-main apinya, tanpa tahu apa yang akan terjadi setelahnya.
 

Dia santri kakak tingkatku. Entah apa yang merasuk kedalam bilik hatiku, aku memujanya. Dia tampan? Mungkin. Dia tinggi? Tidak. Lalu? Entahlah gejolak ini tiba-tiba saja hadir.
Jika mereka ibaratkan cinta dengan secawan anggur, maka aku telah mabuk. Perhatiannya, membuat wanita sepertiku jatuh tersipu. Hingga aku lupa, jati diri sebagai penuntut ilmu bukan pencari cinta.

Rabb Bawa Aku Kembali!

Tatapan orang-orang semakin aneh. Cipratan ludah mereka saat mendesis begitu menjijikan, ditambah dengan delikan mata mereka yang begitu tajam.
 

“Apa yang sedang kamu pikirkan?!” seorang wanita menatapku lurus. Sangat menusuk. Ruangan tanpa jendela yang begitu menyesakan. Cahaya lampu tak pernah padam, meskipun siang hari. Panas. Aku benci ruangan ini.