Dia santri kakak tingkatku. Entah apa yang merasuk kedalam bilik hatiku, aku memujanya. Dia tampan? Mungkin. Dia tinggi? Tidak. Lalu? Entahlah gejolak ini tiba-tiba saja hadir.
Jika mereka ibaratkan cinta dengan secawan anggur, maka aku telah mabuk. Perhatiannya, membuat wanita sepertiku jatuh tersipu. Hingga aku lupa, jati diri sebagai penuntut ilmu bukan pencari cinta.